cover
Contact Name
Teti Estiasih
Contact Email
-
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
jpathp@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. Veteran Malang 65145 Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pangan dan Agroindustri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 26852861     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jpa
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 1 (2017)" : 10 Documents clear
HUBUNGAN POLA KONSUMSI PANGAN DAN BESAR UANG SAKU MAHASISWA MANAJEMEN BISNIS DENGAN MAHASIWA JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TERHADAP STATUS GIZI M Wahid Wahyu Kurniawan; Tri Dewanti Widyaningsih
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola konsumsi dengan besar uang saku mahasiswa jurusan Teknologi Hasil Pertanian dan Manajemen Bisnis terhadap status gizi. Metodologi penelitian yang dilakukan meliputi tahap persiapan responden, tahap persiapan kuisioner, pengumpulan kuisioner, pemeriksaan data, tabulasi data dan pengolahan data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Statistic Package for the Social Science (SPSS) yang kemudian dilanjutkan dengan uji korelasi spearman. Ada tidaknya hubungan dapat dinyatakan apabila p<0,05 dengan interval kepercayaan 95%.Berdasarkan hasil analisis jika nilai dibawah (p<0,05) maka terdapat hubungan yang signifikan antara pola konsumsi dengan status gizi. Pada penelitian ini didapatkan nilai korelasi sebesar 0,323 dengan signifikansi 0,002 pada kecukupan energi dan pada kecukupan protein dengan nilai korelasi 0,356 dengan signifikansi 0,001, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara keduanya.Hasil analisis untuk hubungan besar uang saku dengan status gizi mahasiswa diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,400 dengan signifikansi 0,000 yang menunjukkan nilai dibawah (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara besar uang saku dengan status gizi pada mahasiswa. Untuk hubungan antara besar uang saku dan pola konsumsi didapat nilai korelasi sebesar 0,231 dengan signifikansi 0,032 pada kecukupan energi dan 0,288 dengan signifikansi 0,007 pada kecukupan protein. Nilai menunjukan di bawah (p<0,05) sehingga menunjukan bahwa terdapat korelasi antara keduanya Kata kunci: Pola Konsumsi, Uang Saku Mahasiswa, Status Gizi
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PLASTICIZER TERHADAP SIFAT FISIK EDIBLE FILM KOLANG KALING (Arenga pinnata) Alfredo Johan Wahyu Sagita Sitompul; Elok Zubaidah
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Edible film merupakan suatu lapisan tipis yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat dikonsumsi dan digunakan untuk mengemas produk pangan.  Edible film yang dibuat pada penelitian ini berbahan dasar kolang kaling yang ditambah plasticizer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembuatan edible film dari kolang kaling serta pengaruh jenis dan konsentrasi plasticizer pada pembuatan edible film. Proses pembuatan edible film terdiri dari pembentukan emulsi, pencetakan dan pengeringan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa semakin tinggi konsentrasi yang dipakai maka kadar air, ketebalan, daya serap uap air dan persen perpanjangan edible film meningkat sedangkan kecerahan, kelarutan dalam air, transmisi uap air, dan kuat tarik menurun. Perlakuan terbaik adalah edible film dengan penggunaan plasticizer sorbitol pada konsentrasi sebesar 3%. Nilai terbaik untuk kadar air, ketebalan, kecerahan, transmisi uap air, daya serap uap air, kelarutan dalam air, kuat tarik serta persen perpanjangan yaitu 11.86%, 0.12mm, 83.47L*, 4.43g/m2.jam, 25.12%, 62.35%, 44.65%, dan 2.83N/cm2. Aplikasi edible film kolang kaling pada permen susu menunjukan bahwa perlakuan lama penyimpanan dan pembungkusan berpengaruh nyata terhadap bilangan TBA permen susu yang dikemas edible film dan yang tidak dikemas. Kata kunci: Gliserol, PEG, Permen Susu, Sorbitol 
PENGARUH VOLUME MINYAK GORENG DAN BENTUK BIJI EDAMAME (Glycine Max LINN. MERRILL) TERHADAP KARAKTERISTIK PRODUK EDAMAME GORENG METODE PENGGORENGAN VAKUM Umi Nadhiroh; Wahono Hadi Susanto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produk edamame goreng komersial memiliki warna yang tidak menarik dan kurang renyah. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki karakteristik edamame goreng dengan mengetahui pengaruh volume minyak : bahan dan bentuk biji edamame. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Faktor pertama, perbandingan volume minyak : bahan (v/b) (24:1, 30:1, dan 36:1) dan faktor kedua bentuk biji edamame (utuh, campuran 50:50, dan pecah). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan volume minyak dan bentuk biji edamame berpengaruh terhadap karakteristik fisik, kimia dan organoleptik edamame goreng. Perlakuan terbaik berdasarkan sifat kimia dan fisik adalah perlakuan perbandingan volume minyak : bahan 30:1 dengan bentuk biji utuh, sedangkan perlakuan terbaik secara organoleptik adalah perlakuan volume minyak : bahan 24:1 dengan bentuk biji pecah. Kata kunci: Biji Edamame, Penggorengan Vakum, Transfer Massa dan Panas
PENGARUH JENIS TEPUNG DAN PENAMBAHAN PERENYAH TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK KUE TELUR GABUS KEJU Faradilla Ramadhani; Erni Sofia Murtini
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kue telur gabus keju (bidaran keju atau widaran keju) merupakan kue tradisional Indonesia. Komposisi utama kue telur gabus keju adalah tepung tapioka atau beras ketan putih. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial dengan dua faktor. Faktor I (tapioka, beras ketan putih, maizena) dan faktor II (baking powder, baking soda dan sodium stearoyl-2-lactylate). Perlakuan terbaik parameter fisikokimia dan organoleptik yaitu kue telur gabus keju dari tepung tapioka dan baking soda yang menghasilkan nilai daya kembang 20.00%, daya serap minyak 19.36%, tekstur 10.00 kg.cm-2, kecerahan (L*) 72.57, kemerahan (+a) 3.97, kekuningan (+b) 29.97, kadar air 4.10%, kadar abu 1.62%, kadar protein 3.48%, kadar lemak 30.42%, karbohidrat 60.45%, warna 4.04, aroma 3.18, rasa 3.27, kerenyahan 3.33 dan kenampakan 3.62. Kata kunci: Bahan Perenyah, Jenis Tepung, Kue Telur Gabus Keju
PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN BUAH BELIMBING (Averrhoa carambola L.) DAN PROPORSI PENAMBAHAN GULA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK MENGANDUNG KARAGINAN Hani Rachmayati; Wahono Hadi Susanto; Jaya Mahar Maligan
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah belimbing terbesar di dunia. Buah belimbing masih belum dimanfaatkan dengan baik, umumnya masyarakat hanya mengkonsumsi secara langsung. Jelly drink merupakan pangan inovatif berbentuk minuman berupa jelly. Dalam pembuatan jelly drink tingkat kematangan buah dan proporsi penambahan gula berpengaruh terhadap pembentukan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kematangan buah dan proporsi penambahan gula terhadap sifat fisiko-kimia dan organoleptik jelly drink. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok terdiri dari tingkat kematangan buah belimbing muda, setengah matang, matang dan proporsi penambahan gula 10%, 12.50% dan 15%. Data pengamatan dianalisis ANOVA dilanjutkan uji lanjut BNT. Hasil penelitian menunjukkan, jelly drink belimbing terbaik berdasarkan parameter fisiko-kimia adalah belimbing setengah matang dengan proporsi gula 10%, dimana nilai kadar air (86.91%), pH (4.43), total asam (0.068%), total gula (7.43%), TPT (15.40°Brix), vitamin C (27.25 mg/100g), antioksidan IC50 (3200 ppm), sineresis (0.12 g/menit), tekstur (0.87 N), kecerahan (43.30), kemerahan (1.30), kekuningan (11.13). Kata Kunci: Buah Belimbing, Jelly Drink, Proporsi Gula, Tingkat Kematangan
PERANAN EKSTRAK BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia) SEBAGAI AGEN ANTI TUKAK LAMBUNG (Peptic Ulcer) PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL Tri Windari
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh anti tukak lambung dari komponen bioaktif ekstrak bawang dayak diberikan secara oral gavage pada tikus wistar jantan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 kelompok yang terdiri dari kontrol negatif, kontrol positif, kontrol obat, dosis ekstrak 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) untuk menentukan perbedaan antar perlakuan. Jika ada perlakuan yang berbeda secara signifikan dilanjutkan dengan BNJ (Beda Nyata Jujur) dengan interval kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang dayak secara signifikan mempengaruhi sebagai anti agen tukak lambung. Ekstrak Bawang dayak pada dosis dari 250-500 mg/kgBB mampu secara signifikan menurunkan kadar malondialdehid, penghambatan ulser dan meningkatkan indeks ulkus, aktivitas superoksida dismutase dibandingkan dengan cimetidine obat pada dosis 50 mg/kgBB. Kata kunci: Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia),  Ekstraksi, RAL, Tukak Lambung
EKSTRAKSI ANTIOKSIDAN BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia) DENGAN METODE ULTRASONIC BATH (KAJIAN JENIS PELARUT DAN LAMA EKSTRAKSI) Nusa Claudia Riane Yuswi
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bawang dayak atau bawang hantu (Eleutherine palmifolia (L.) merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah. Senyawa bioaktif dan antioksidan seperti fenol, flavonoid, tanin, steroid, alkaloid banyak terdapat pada bawang dayak. Senyawa – senyawa tersebut memiliki kemampuan antioksidan yang dapat menghambat dan mereduksi radikal bebas. Komponen bioaktif dapat dipisahkan dari tanaman dengan menggunakan metode ekstraksi. Ekstraksi konvensional umumnya memakan waktu yang lama dan energi yang besar, sehingga diperlukan metode yang lebih efisien salah satunya menggunakan metode ultrasonik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut : dan lama ekstraksi menggunakan metode ultrasonic bath sehingga didapatkan ekstrak bawang dayak terbaik. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Tersarang (Nested design)  dengan 2 faktor yaitu jenis pelarut (etanol 96%, heksan) dan lama ekstraksi (10, 20, dan 30 menit) dengan rasio masing-masing (1:7). Perlakuan terbaik didapatkan dari pelarut etanol 96% dan lama ekstraksi (30 menit) dengan rendemen  7.84%, total fenol 240.62 mgGAE/g, flavonoid 106.03 mgQE/g dan aktivitas antioksidan IC50 52.38 ppm. Kata Kunci: Bawang Dayak, Antioksidan, Ultrasonik  
KEBAB RICA RICA: INOVASI KULINER SIAP SAJI KHAS SULAWESI UTARA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN KULINER BANGSA Ali Mashuri; Elok Zubaidah
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan jaman, masyarakat Indonesia semakin disibukkan dengan berbagai aktivitas, seperti bekerja, sekolah dan lainya. Hal ini menyebabkan pola makan masyarakat semakin berubah. Masyarakat  membutuhkan makanan yang dikemas secara modern, praktis dan cepat saji. Ayam Rica-Rica merupakan makanan khas Manado yang terkenal dengan rasa pedasnya. Mempertimbangkan peluang bisnis di dunia kuliner, maka diciptakan sebuah bisnis Kebab Rica-Rica. Kebab Rica-Rica adalah kebab yang berisi nasi, ayam rica-rica, lauk, sambal dan mayonais. Tujuan bisnis ini adalah melestarikan dan menjadikan kuliner khas Manado sebagai makanan cepat saji, praktis, enak, bergizi, ekonomis, dan modern serta memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap makanan cepat saji.  Metode yang digunakan meliputi persiapan, pemantapan riset pasar dan formulasi produk, perancangan strategi pemasaran, sertifikasi produk, analisis pangan, penjualan. Saat ini, Kebab Rica-Rica memiliki dua outlet, dua pegawai, dan setelah lima bulan penjualan, Kebab Rica-Rica mendapatkan omset Rp. 10.500.000. Kebab Rica-Rica telah mendaftarkan paten merk (HAKI) dan dalam proses pendaftaran sertifikasi P-IRT melalui LPPM Universitas Brawijaya. Berdasarkan hasil pengujian analisis pangan, Kebab Rica-Rica mengandung protein 6.14% lemak 7,14% air 56,46% abu 1,97% dan karbohidrat 28,29%. Kata kunci: fast food, kebab, Kebab Rica-Rica, khas Indonesia 
PERBEDAAN AIR SEDUH TERHADAP PERSEPSI MULTISENSORIS KOPI : REVIEW JURNAL Kristianto Pradipta; Kiki Fibrianto
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Tingkat konsumsi kopi di dunia maupun Indonesia terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Jumlah konsumsi kopi yang terus meningkat mengindikasikan kopi sudah menjadi budaya dan gaya hidup masyarakat. Kopi yang berkualitas dapat dilihat dari aroma, rasa dan flavor yang merupakan bagian dari persepsi multisensoris pada manusia. Aroma, rasa dan flavor kopi dipengaruhi beberapa faktor antara lain varietas dan kualitas biji kopi, lama dan suhu penyangraian, kondisi penyimpanan, proses grinding, teknik penyeduhan dan juga air seduhnya. Perbedaan air seduh dilihat dari mineral yang terkandung. Kandungan mineral di dalam air seduh dapat berinteraksi dengan senyawa yang terdapat di dalam kopi. Hal tersebut diduga dapat menimbulkan perbedaan persepsi multisensoris kopi sehingga diperlukan uji deskriptif sensoris untuk melihat perbedaan intensitas atribut sensoris antara kopi yang diseduh dengan air yang berbeda. Kata Kunci: Air Seduh, Kopi, Persepsi Multisensoris
INOVASI PENINGKATAN KANDUNGAN GIZI JAJANAN TRADISIONAL KLEPON DENGAN MODIFIKASI BAHAN DAN WARNA Muhammad Fitri Aji Nugroho; Erni Sofia Murtini
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Klepon merupakan jajanan tradisional Indonesia yang umumnya terbuat dari tepung ketan putih yang dibentuk seperti bola-bola kecil dengan isi gula merah dan ditaburi parutan kelapa. Kekurangan produk klepon adalah kandungan gizi yang hanya didominasi oleh karbohidrat, warna dan rasa yang tidak variatif. Salah satu upaya untuk meningkatkan image klepon adalah memperbaiki kandungan gizinya dengan menaikkan kadar protein dan serat kasar dengan penambahan tepung kacang hijau dan tepung ubi jalar ungu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi penambahan tepung ubi jalar ungu dan tepung kacang hijau yang tepat pada klepon modifikasi, dan mengetahui perubahan sifat fisik dan nilai gizi pada klepon modifikasi. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor, enam level perlakuan dan empat kali ulangan. Faktor tersebut adalah proporsi formulasi tepung ketan putih, tepung kacang hijau, dan tepung ubi jalar ungu yaitu (10:3:7), (10:4:6), (10:5:5), (10:6:4), (10:7:3), dan kontrol. Perbedaan perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata (α=0,05) terhadap kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar serat kasar, dan nilai tekstur. Perlakuan terbaik klepon diperoleh pada proporsi tepung ketan putih, tepung kacang hijau, dan tepung ubi jalar ungu 10:7:3. Kata kunci: Klepon, Tepung Kacang Hijau, Tepung Ubi Jalar Ungu

Page 1 of 1 | Total Record : 10